KARO - Akibat tidak adanya pengawasan yang maksimal Dinas Kesehatan terhadap kinerja Kepala Puskesmas se-Kabupaten Karo. Membuat sebagian bangunan puskesmas pembantu (Pustu) di seluruh desa banyak yang 'Terbengkalai'.
Bahkan ada bangunan yang berdiri kokoh atau 'Gagah' dan baru saja selesai direnovasi, tapi tidak berfungsi karena tak ada aliran listrik.
Salah satunya puskesmas pembantu (Pustu) di Desa Rumah Kabanjahe, Kecamatan Kabanjahe, Karo. Sejak bangunan didirikan tahun 2013, aktifitas pelayanan kesehatan tak pernah terlihat. Jadi terkesan hanya bangunan 'Pajangan' dan membuang uang negara secara sia-sia.
Menurut warga setempat, pernah ada aliran listrik. Meteran sempat dipasang namun tak bertahan lama. "Kayaknya hanya setahun, langsung dicabut petugas dari PLN. Katanya meteran palsu dan curi arus listrik. Itu yang kami dengar, " ujar seorang warga bermarga Purba (45), Sabtu (11/06/2022).
Sehingga, lebih lanjut dikatakannya, sejak saat itu puskesmas tersebut tidak pernah difungsikan lagi. Padahal belum lama ini telah direnovasi. "Akhir bulan Mei 2022 ini telah dibuka. Itupun hanya siang hari saja, karena listriknya gak ada. Kamipun heran, masa bangunan pemerintah tak ada listrik, " ujarnya.
Sementara, jika ada warga yang butuh pelayanan kesehatan atau sakit, harus ke puskesmas induk di Kabanjahe. "Kan gak ada artinya ada Pustu di kampung. Toch harus berobat juga ke Kota, " imbuhnya mengakhiri.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Kabanjahe dr. Lapan yang awalnya sempat tidak merespon konfirmasi wartawan menyebut, pembangunan Pustu telah sepaket dengan listrik.
"Bujur Buk Anita...Mengenai listrik Pustu rumah kabanjahe yg diputus PLN sudah pernah saya ke Dinas kesehatan..bahwa katanya sejak bangunan itu dibangun sudah bersamaan dg Listriknya..tapi ternyata bbp tahun kemudian diputus oleh PLN..kmdn saya sampaikan ke dinas..katanya kami akan tanya nanti ke pemborongnya katanya...tapi belum juga selesai...jadi setelah renovasi thn 2022...saya sudah buat permohonan ke PLN utk penyambungan baru..karena instalasinya masih lengkap...jadi bbp hari kedepan ini sudah tersambung kembali...agar pustu kita ini kembali bisa dipakai utk pelayanan malam malam hari...begitu buk..bjr, " jawabnya dari pesan singkat WhatssApp.
Melihat kondisi Pustu yang tak ada fasilitas listrik, masyarakat beranggapan bila kinerja Dinas Kesehatan terkesan 'Amburadul'. Karena sepele dengan hal-hal yang dianggapnya masalah kecil. Padahal listrik merupakan salah satu penunjang untuk pelayanan kesehatan.
"Jangan-jangan dilaporan pertanggungjawaban keuangan. Biaya listrik puskesmas pembantu itu dimasukan agar dibayarkan. Bisa disebut rekayasa anggaran, Ini patut dipertanyakan ke Kepala Puskesmas selaku penanggungjawab, " ujar Ikuten Sitepu.